Dalam kisah yang sering kali saya dengerkan pada waktu dahulu adalah cerita tentang seorang santri yang mencoba bermain dengan maksiat, atau biasa disebut dikalangan masyarakat adalah mo limo (5 perkara,main,madon,minum,maling,madad).yang sering sekali diceritakan baik oleh orang tua dan para guru ngaji adalah tentang seorang santri yang mondok disuatu pesantren didesa. Santri tersebut sangat tekun dan rajin beribadah. Santri tersebut pintar mengaji dan tampan wajahnya. Kebiasaan santri jaman dahulu adalah selalu ikut dikediaman kyai dengan mengerjakan semua aktifitas yang ada. Seperti hal nya pergi ke sawah, ke kebun, serta aktifitas lainnya. Suatu ketika, santri tersebut pergi ke sawah yang agak jauh dari pesantren dan harus melewati beberapa desa disekitar pesantren. Untuk menuju sawa tersebut memerlukan 2 hari perjalanan. Sesampai nya di sawah yang dituju, santri bersama kawan kawan yang lain beristirahat di gubuk panggung ditepi sungai sekitar sawah. Rombongan beristirahat untuk bersiap keesokan harinya memanen jagung yang ada disawah milik kyai tersebut. Panen dimulai pagi hari dan selesai pada sore hari. Rombongan berniat pulang ke pesantren pada keesokan harinya, tetapi karena ada sesuatu hal yang dipesankan oleh kyai, bahwa setelah selesai panen harus langsung pulang, rombongan memutuskan untuk pulang pada sore itu juga. Rombongan santri mulai berjalan meninggalkan sawah menuju pesantren. Tiap tiap santri membawa 2 ikat jagung yang dipikul menggunakan bambu. Sekitar jam 01.00 dini hari,rombongan berhenti untuk istirahat. Perjalanan masih ¾ lagi menuju pesantren. Setelah melaksanakan sholat subuh, rombongan santri melanjutkan perjalanan. Melewati kampung keluar kampung, masuk hutan dan keluar hutan, karena bawaan panen cukup berat, rombongan satri sering beristirahat karena kelelahan. Rombongan meneruskan perjalanan setelah sholat isya. Dan setelah tiba disuatu desa yang agak rame, rombongan istirahat sambil minum kopi di suatu warung. Penjualnya seorang janda muda yang lumayan cantik. Setelah melihat rombongan para santri tersebut, tampaknya janda penjual kopi tersebut kesemsem sama salah seorang santri. Karena kagum akan ketampanannya. Rombongan agak lama beristirahat diwarung tersebut, dikarenakan pada saat itu sedang turun hujan gerimis. Jadi sekalian minum kopi dan berteduh. Karena saking capeknya membawa jagung yang dipanen, santri yang tampan tersebut ketiduran di teras warung janda tersebut. Saking lelapnya tertidur, santri tersebut tidak mengetahui bila rombongan sudah meninggalkan desa itu. Santri tersebut ketinggalan dalam keadaan masih tertidur di teras warung bersama jagung yang dipikulnya. Setelah larut malam, janda penjual kopi menyuruh anak tiri laki laki nya yang masih berumur 10 untuk menutup pintu. Alangkah terkejut saat anak tersebut mau menutup pintu warung, ternyata diteras warung ada seseorang yang sedang tertidur pulas. Kemudian anak tersebut segera memanggil ibunya. Ibu anak tersebut segera menghampiri seseorang yang sedang tertidur. Dan..betapa mengejutkan, bahwa ternyata yang tidur diteras warung adalah seorang santri yang dari awal sudah ditaksir oleh janda pemilik warung itu. Tanpa berpikir lama janda tersebut segera mengangkat santri kedalam warung yang sekaligus merupakan tempat tinggal nya. Suasana sedang gerimis, dingin dan gelap. Setelah pintu ditutup dan dikunci rapat, segeralah janda tersebut menyuruh anak tirinya untuk segera tidur dengan kasarnya. Seperti ucuk dicinta ulampun tiba, tanpa berpikir panjang, janda tersebut memandangi santri yang tidur dihadapannya, lama kelamaan janda tersebut semakin kagum kepada santri itu, mencobalah untuk memegang kulit santri yang tidur itu. Tak cukup memegang mulailah janda tersebut menciumi,meraba raba santri yang sedang tidur itu. Karena keadaan gelap dan sangat memungkinkan untuk melakukan apa saja. Tiba tiba santri tersebut terperanjat kaget dan bangun dari tidur lelapnya. Betapa terkejut santri itu setelah melihat sekelilingnya, lebih terkejut lagi saat dia melihat pakaiannya yang sudah terbuka. Santri tersebut memohon untuk dikeluarkan dari rumah itu untuk segera menyusul rombongannya. Akan tetapi karena janda tersebut sudah mulai dihinggapi nafsu yang cukup kuat, janda tersebut tidka mengijinkannya. Dengan memelas dan memohon santri tersebut diijinkan untuk keluar dari rumah itu dengan beberapa syarat. Syarat yang diajukan, santri tersebut harus memilih 1 dari 4 permintaan yang diajukan oleh janda tersebut. Dan santripun mengiyakan. Keempat permintaan tersebut adalah
Baca selengkapnya…