Pada ajaran bru Tahun 2014 ini mulai diterapkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. dalam kurikulum ini menuntut guru dan pengajar untuk lebih berkreasi dan aktif dalam pembelajaran. Metode Pembelajaran diserahkan kepada guru pengampu mata pelajaran. Sehingga pembelajaran dikelas menjadi tanggungjawab guru yang bersangkutan. Mungkin ini adalah kurikulum yang perlu penyempurnaan untuk lebih baik. Banyak pro dan kontra dalam kurikulum baru ini. Banyak yang mempertanyakan tentang kurikulum baru ini termasuk salah satu anggota DPR RI. Sebagian pertanyaan yang paling sering muncul ke permukaan adalah mana buku cetak untuk kurikulum 2013, kapan disosialisasikan ke guru atau pengajar, kapan pelatihan untuk guru dalam menghadapi kurikulum 2013. Bila dahulu, guru sudah disuguhi materi, buku, dan perangkat lain terkait dengan kurikulum. istilah kata, saat dulu langsung disiapkan oleh Depdikbud. Sama seperti saat kita butuh ikan, langsung diberikan ikannya. Tetapi dari kurikulum 2013 ini, guru boleh melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaan. ada pepatah “Think outside of the box” berfikir diluar kotak. Kotak dalam hal ini adalah “kurikulum” kita boleh berfikir diluar kurikulum tetapi yang mendukung kedalam kurikulum. Bisa juga dibilang saat kita butuh ikan, kita diberikan kail untuk mendapatkan ikan. Kalau diperhatikan, sebenarnya kurikulum 2013 ini memudahkan guru dan pengajar dalam proses pembelajaran. Guru tidak harus selalu berdiri di depan kelas untuk mengajar, tetapi dapat juga melakukan embelajaran melaui media online. Bagi guru yang aktif, hal ini akan sangat membantu. Tapi guru yang kurang aktif akan teriak dan mungkin malah mencak mencak karena. Metode pembelajaran dahulu belum tentu relevan dengan saat sekarang. Dari segi kebutuhan siswa, mungkin sudah saatnya istilahnya siswa tidak selalu disuapi dengan materi dan selalu menerima ilmu dari guru. Melainkan siswa belajar menyelesaikan suatu masalah dengan berbagai metode. Dan guru pada saat sekarang, bukan lagi orang yang serba tahu dan paling pinter sehingga siswa hanya medapatkan ilmu apa yang diberikan oleh guru tersebut. Tetapi guru adalah teman berbagi ilmu untuk siswa, bisa saja siswanya lebih cepat mengetahui sesuatu dibanding guru. Ini dikarenakan oleh technologi informasi yang ada. Contoh nyata, seorang siswa sudah mengetahui tentang Facebook, Twitter, Whatsapp, BBM, sedangkan gurunya masih ada yang belum mengetahui. keterbukaan informasi sangat memungkinkan untuk hal ini. Apalagi sekarang seolah olah yang paling pinter itu adalah “mbah google”, karena apa? hampir semua orang selalu bertanya kepada “mbah google ” tentang hal yang tidak diketahuinya. Seorang siswa akan cenderung bertanya melaui Internet daripada bertanya kepada gurunya. Tetapi semuanya tergantung dari kita, bagaimana menyikapinya

Untuk guru KKPI atau simulasi digital, brikut buku sumber untuk mapel tersebut

BUKU SISWA SIMDIG SEMESTER 1

Buku Siswa simdig semester 2

Untuk buku yang lain dapat diunduh di sini. (unduh)

Dapat pula di unduh di sini buku