Pada satu masa nanti akan datang suatu kejadian dan kepercayaan yang sangat berseberangan dengan aqidah yang selama ini anda yakini. Dimana memegang aqidah yang anda percayai bagaikan memegang sebuah bara api yang sangat panas. Sehingga banyak orang yang merasa bingung dan sangat kebingungan antara yang benar dan yang salah terkait aqidah. Mau tetap menggenggam bara api yang panas atau meletakkan bara api tersebut dan berpaling pada sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Saat itulah tiba saatnya banyak ilmu yang diambil dari bumi. Dengan apa Tuhan mengambil ilmu tersebut, yaitu dengan mengambil nyawa guru guru dan kyai kyai yang penuh dengan ilmu. Digantikan dengan orang orang yang berilmu secara logika saja. Dan akan anyak guru/ustadzah yang asal asalan yang hanya belajar dari dunia maya dan dari hasil terjemahan. Tidak jarang saat ini banyak sekali ustadz facebook, ustadz twitter, ustadz artis. Yang lebih menyampaikan sesuatu yang dianggap lucu dan menghibur. Tapi tidak mengajarkan pada substansi keislaman. Hal ini pernah diterangkan pula dalam kitab ففرو االي الله dimana manusia akan berkebingungan, bukan untuk agamanya akan tetapi untuk mencari penghidupannya didunia. Yang dari utara ke selatan yang diselatan ke utara. Yang dari barat ke timur dan yang dari timur ke barat. “polahe manungso koyo gabah den interi”. Saling merebutkan kepangkatan, kekayaan, kejayaan tanpa memikirkan hal dan kewajiban kepada orang lain. Yang penting dirinya jaya, berkuasan dan kaya. Sekarang lihatlah disekitar kita, pagi pagi jam 05.00 sudah banyak orang berseliweran dijalan menuju tempat kerja. Sedangkan musholla dan masjid sepi tanpa jamaah. Masjid dibangun dengan megah dan mewah hanya dijadikan museum tanpa dipenuhi dengan ibadah. Jadi jangan heran bila banyak orang berziarah ke masjid, hanya untuk melihat masjid akan keindahannya, bukan untuk bersujud dan tafakur kepada Tuhan. Masih pantaskah mengharap syurga Alloh?..malu rasanya. Tapi sangatlah takut masuk neraka. Apa yang harus diperbuat bila menemui zaman seperti itu. Perbanyak membaca tasbih dan sholawat. Harus menangis ataukah tertawa. Mari berinstropeksi diri.